Senin, 04 Februari 2008

Unity

KESATUAN

( UNITY )

In essential unity, if not essential liberty, but in everything charity

Dalam hal utama kesatuan, dalam hal yang tidak utama kebebasan dan di dalam segala sesuatu kasih.

Kemanusiaan adalah ketuhanan yang terpecah diluar dan satu di dalam

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh , dan satu roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan satu Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Efesus 4:3-6.

Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa. Tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka, kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Yohanes 17 :20 – 23.

KUASA KESATUAN

Kesatuan adalah sebuah berita yang dekat ke hati Allah. Karena Allah adalah satu. Ketahuilah hai orang Israel Allah kita adalah satu.” Kedua perikop di atas adalah ayat yang sangat terkenal sebagai ayat emas kesatuan. Bulan lalu saya mengikuti dua seminar dan KKR yang bertemakan kesatuan, salah satu temamya: “Bersatu menjadi berkat.” Puluhan tahun saya telah mengikuti dan mendengar seruan untuk bersatu, karena kita tahu ada kuasa dalam kesatuan: BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUBUH. (United we stand divided we fall) Anda barangkali telah mendengar pernyataan-pernyataan seperti ini: “ Kesatuan adalah suatu kekuatan yang luar biasa di dunia ini.” “Kesatuan menolong kita untuk mengalahkan hal-hal yang tidak dapat diatasi, menjangkau yang tidak dapat dicapai.” “Kita dapat melakukan bersama-sama hal-hal yang lebih besar dari yang dapat kita kerjakan sendiri.” “Kesatuan menyediakan kepada kita semua kekuatan untuk membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, untuk mengubah impian menjadi kenyataan.” “Pengurapan atas satu orang di antara kita tidak sekuat pengurapan atas kita semua.”

Pernyataan-pernyataan itu semua benar, tetapi ketika orang mendengar dan mengulangi kata-kata ini, terlalu sering perkataan itu menjadi hanya sekedar kata-kata klise yang menyenggol telinga kita yang tidak peka. Allah sendiri berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Inilah pernyataan Allah sendiri tentang pembangunan menara Babel, tentang persatuan yang tidak kudus yang kemudian dikacaukan-Nya. Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan. Matius 12:25” Satu orang dapat mengejar seribu orang dan dua orang dapat membuat lari sepuluh ribu orang. Jika dua orang dari padamu sepakat…. Permintaan mereka akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Allah mengenal kuasa kesatuan, begitu pula manusia bahkan binatang juga. Itulah sebabnya pada hari terakhirnya di bumi ini Yesus berdoa bagi saudara-saudara-Nya: … Supaya mereka semua menjadi satu…. Supaya mereka menjadi satu …..Supaya mereka sempurna menjadi satu.

Tahun lalu David Ashworth mengirim Email kepada saya dari Amerika tentang angsa terbang dalam kesatuan dengan formasi huruf V yang sangat indah dan cepat melintasi langit dengan sempurna-terbang kearah selatan pada musim dingin atau ke utara pada musim semi. Secara ilmiah, secara aerodinamika terbang dengan formasi V, dapat mengurangi tekanan angin yang menahan angsa-angsa tersebut kecuali bagi angsa yang memimpin. Ketika sayap angsa di bagian depan terangkat, ini memudahkan kelompok itu terbang bersama sejauh ribuan mil. Ketika terbang dalam posisi V, sering kali angsa yang memimpin akan pindah kebelakang dari formasi tersebut kalau ia lelah, sementara yang lain mengambil posisinya sebagai pemimpin. Pergantian ini terjadi begitu alamiah dan spontan. Orang-orang yang mempelajari angsa-angsa ini juga memperhatikan bahwa jika seekor angsa menjadi sakit atau terluka dan terpental keluar dari formasinya, dua angsa lainnya akan keluar bersamanya dan tetap mendampinginya untuk menolong sampai angsa itu mati atau pulih untuk kembali bergabung dengan kelompok angsa terbang lainnya. ( In unity there is strength to stand the severest strain without breaking )

Di dalam kesatuan ada kekuatan untuk menghadapi ketegangan terbesar tanpa harus pecah.

Kesatuan dan keterpaduan kekuatan digambarkan dalam dalam kitab Joel seperti belalang, tentara Allah sebagai jutaan belalang yang menakutkan bangsa-bangsa. Meskipun tidak mempunyai raja, rombongan belalang ini dapat terbang bersama-sama. Sebagai akibatnya mereka akan mulai berkumpul dan mengepakkan sayab kecil mereka. Jika hanya satu belalang yang terbang yang terjadi hanyalah suatu loncatan, namun bila mereka bersama-sama, akan tercipta angin yang akan menerbangkan mereka sejauh-jauhnya. Takkala mereka menemukan ladang atau kebun, mereka akan turun dan mencukurnya sampai habis, bahkan sampai ke akar-akarnya. Kesatuan dan kerjasama juga digambarkan dalam kitab Amsal seperti kerjasama semut yang kecil yang bisa mengangkat beban yang besar dan mengumpulkan bahan makanan untuk musim dingin. Demikian juga dengan lebah, mereka memiliki kesatuan dan kerjasama yang luar biasa untuk menghasilkan banyak madu yang sangat manis. Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu, belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, cicak yang dapat kau tangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana raja. Amsal 30:24 - 28.

BERKAT KESATUAN

Sungguh, alangkah baik dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama-sama dengan rukun! (Dwell together in unity = diam bersama-sama dalam kesatuan) Seperti minyak yang yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan keleher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya Mazmur 133

VISI KESATUAN

Kita melihat ada paradoks antara:… berusahalah memelihara kesatuan Roh dengan supaya mereka menjadi satu. Paradoks adalah dua hal yang berlawanan yang membentuk satu kesatuan, seperti kutub utara dan selatan yang membentuk satu bumi, positif dan negatif yang menghasilkan tenaga listrik, laki-laki dan perempuan menikah menjadi satu tubuh atau keluarga. Paradoks inilah yang sangat sedikit dikenal dalam kekristenan. Paulus menasihatkan semua orang percaya untuk berusaha memelihara kesatuan Roh, ia tidak menasehatkan kita untuk berusaha menjadi satu atau menciptakan kesatuan, tetapi hanya memeliharanya. Kita telah memiliki kesatuan karena kita tidak dapat memelihara apa yang tidak kita punyai. Misalnya saya berkata kepada adik saya: “Saul, tolong pelihara ayam-ayam ini selama abang pergi pelayanan ke Kuching.” Dia tidak dapat memelihara ayam-ayam itu kalau saya tidak punya ayam. Tuhan tidak pernah mengatakan kepada kita untuk menjadi satu dengan orang percaya lain, kita adalah satu, karena itu kita tidak perlu menciptakan kesatuan, kita hanya perlu memeliharanya. Dalam bahasa Inggris dikatakan Keep the unity of the Spirit, jagalah kesatuan Roh. Kita tidak dapat menjaga sasuatu yang tidak ada, seperti Saul tidak dapat menjaga ayam yang tidak ada. Kita tidak dapat membuat kesatuan ini, karena oleh roh kita adalah satu dalam Kristus dan kita tidak dapat menghancurkan kesatuan itu, karena ini adalah realita kekal di dalam Kristus; tetapi kita dapat menghancurkan efek-efek dari kesatuan itu, sehingga pengungkapannya dalam gereja hilang. Jika saudara memiliki Roh Kristus dan saya memiliki Roh Kristus maka kita termasuk dalam satu tubuh atau satu gereja. Roh yang tinggal dalam hati setiap orang percaya adalah satu Roh, karena itu Ia membuat semua mereka yang di dalamnya Roh-Nya tinggal, menjadi satu sama seperti Ia sendiri adalah satu. Kesimpulannya kita tidak dapat memelihara sesuatu yang tidak kita miliki atau kita tidak dapat memelihara kesatuan jika kita tidak memiliki kesatuan.

Jadi ini adalah masalah visi, wahyu, penglihatan, tanggapan, persepsi, pengetahuan atau pengenalan bahwa Tubuh Kristus adalah satu dan kesatuan ini adalah kesatuan Roh. Ini bukan kesatuan agama, doktrin, organisasi, suku, bangsa, gender, status sosial, ekonomi atau pendidikan. Bukan pula kesatuan organisasi atau denominasi, sekte, aliran atau pengajaran. Ini adalah kesatuan Roh. Allah adalah Roh. Allah adalah satu. Jadi ini adalah kesatuan Allah. Jadi manusia tidak dapat mengusahakan kesatuan ini. Sebagaimana saudara melihat demikianlah saudara bertindak. Itulah sebabnya Tuhan berfirman: “Umatku binasa karena tidak memiliki visi/wahyu/penglihatan. (My people perish for lack of vision) Umatku binasa karena tidak memiliki pengetahuan.( My people perish for lack of knowledge ) Kalau saudara menjelaskan sesuatu pada orang Barat dan dia mengerti maka ia akan menjawab” I see” artinya saya melihat. Sama artinya dengan “I understand, saya mengerti atau “I know” , saya tahu. Apa yang saudara lihat adalah apa yang saudara lakukan. Apa yang anda lihat adalah apa yang anda dapatkan. Bayangkanlah, anda pulang suatu malam yang begitu gelap dan mendung hampir hujan. Tiba-tiba anda melihat bayangan ular yang panjangnya satu setengah meter ada di halaman depan rumah anda. Anda ketakutan, jantung anda mulai berdebar kencang, dan kelenjar adrenalin mulai memompa masuk ke aliran darah anda. Dengan cepat anda mengambil parang, mandau atau pedang dan dalam kekalutan anda memotong-motong ular tersebut. Setelah puas bahwa ular tersebut telah mati, anda masuk kerumah, dan berusaha menenangkan diri dengan minum air hangat. Kemudian sambil berbaring di tempat tidur, bahkan dengan mata terpejam, anda masih dapat membayangkan ular, yang ada dihalaman depan itu.

Paginya, anda kembali ketempat di mana ular itu dibunuh masih dengan rasa takut, dan mendapati bahwa tidak ada ular di situ. Yang ada hanyalah sebuah selang yang terpotong-potong tertinggal dihalaman. Selang itu adalah selang. Akan tetapi tadi malam selang itu adalah seekor ular bagi anda. Apa yang anda lihat tadi malam adalah seekor ular, dan seluruh tindakan serta reaksi anda mengikuti apa yang anda lihat. Takut, kalut, memotong-motong, usaha untuk tenang kembali – semuanya mengikuti penglihatan tentang ular yang panjangnya satu setengah meter itu. Ilustrasi ini dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa semua tindakan emosional, perilaku, dan tanggapan-tanggapan kita mengikuti persepsi kita. Dalam kisah ular ini, kita membicarakan persepsi-persepsi tentang visi yang dapat dilihat dengan mata, tentang visi yang ditangkap oleh indra mata. Akan tetapi kita juga mempunyai visi batin tentang kenyataan. Suatu cara yang personal dan unik yang dengannya masing-masing kita memandang realitas, suatu visi yang dilihat dengan mata hati atau mata jiwa. Kita memandang berbagai macam bagian kenyataan melalui mata hati kita, dan tidak ada dua orang yang memandang bagian-bagian realitas dengan cara yang benar-benar sama.

Anda mempunyai visi anda, saya mempunyai visi saya. Kenyataan yang penting adalah: kita bertindak dan bereaksi seturut apa yang kita lihat. Jika saya melihat ular sepanjang satu setengah meter, meskipun kenyataannya adalah sebuah selang, kelenjar-kelanjar dan emosi, tangan dan kaki serta jantung saya yang berdetak cepat, semuanya bereaksi terhadap ular yang saya lihat. Dengan demikian cara kita memandang sesuatu membentuk pengalaman yang kita miliki. Sebagai contoh, apabila saya melihat seseorang datang menemui saya dan dalam pikiran saya dia adalah sahabat akrab saya, perasaan hangat akan memenuhi diri saya, sebuah senyuman akan menghiasi wajah saya. Saya akan mengulurkan tangan untuk menjabat tangannya atau memeluknya. Akan tetapi apabila saya melihat anda datang kepada saya, dan saya menganggap anda sebagai musuh yang bermaksud melukai atau merampok saya, maka reaksi tubuh, emosi dan perilaku saya akan sebaliknya. Semua itu tergantung dari bagaimana saya melihat atau memandang anda.

Ada seorang filsuf Romawi kuno, Epictetus, yang hidup tidak lama setelah Tuhan kita. Ajarannya tidak terlalu dikenal dan orangnya tidak terlalu populer, tetapi ia terus-menerus berkata kepada orang-orang: “Bukan masalah-masalahmu yang mengganggumu, tetapi cara kamu memandang masalah itu. Semua tergantung pada caramu memandang sesuatu!” Mungkin Epictetus tidak pernah dipuja karena mengulang-ulangi ucapan ini, tetapi anda tahu saya pikir dia benar. Semua tergantung dari cara kita memandang sesuatu. Memandang setengah gelas air, seorang yang sangat haus dapat berteriak dengan penuh semangat, “Syukur, ada gelas setengah penuh!” Yang lain dapat melihat gelas air yang sama dan berguman dengan nada lesu, “Wah, sayang, gelas itu setengah penuh!” Memandang setengah gelas air, seorang dapat berkata gelas ini setengah penuh dan yang lain berkata gelas ini setengah kosong, tergantung kepada persepsi atau fokus mereka.

Mungkin kita semua mengenal pepatah ini, “Dua orang melihat keluar jendela penjara. Yang seorang melihat lautan lumpur, yang lain melihat taburan bintang.” Semuanya tergantung dari bagaimana kita memandang. Pada dasarnya, seluruh hidup kita terbentuk oleh persepsi kita, yakni cara kita memandang sesuatu. Suatu hari seorang pedagang keliling memperkenalkan kacamata reben kepada seorang ibu yang sedang menjemur pakaian di sebuah desa pada satu pagi yang cerah. Wanita tersebut kemudian tertarik untuk mencoba kacamata hitam tersebut yang katanya melindungi mata dari terik matahari. Setelah dia memakainya maka semua terlihat hitam dan mendung sekarang. Cepat-cepat ia mengumpulkan jemurannya kembali karena dia berpikir bakal turun hujan. Pedagang keliling bertanya:”Kenapa jemurannya di kumpulkan sebelum kering?” “Hari mau hujan” jawab wanita tersebut. Pedagang tersebut tertawa dan menuyuruh wanita tersebut membuka kacamata hitamnya dan cuaca segera berubah cerah kembali.

Jika kita melihat gunung bersalju dengan mengenakan kacamata berlensa kuning, maka salju itu akan kelihatan kuning. Tetapi bila kita melepaskan kaca mata itu, nampaklah warna putih salju yang lembut. Salju kuning itu tidak ada, tetapi bukan berarti tidak ada salju sama sekali. Salju itu ada tetapi tidak ada bila ia berwarna kuning. Jelas bukan? Begitu pula melalui kacamata ke akuan, ego atau diri kita segala sesuatu nampak berdasarkan persepsi kita. Kalau kita mencoba untuk bersatu berarti kita melihat tubuh Kristus terpecah, terpisah dan terkotak kotak. Semua yang dimulai dengan perpecahan akan berakhir dengan perpecahan. Sebagaimana engkau berpikir atau melihat demikianlah engkau, kata Amsal. As you think or percieve so are you.

Allah memandang tubuh-Nya satu. Satu untuk seluruh dunia sebagai tubuh universal dan satu dalam setiap kota sebagai gereja lokal dan satu di setiap rumah sebagai gereja rumah. Manusia memandang tubuh Kristus terpecah-pecah karena mereka memandangnya dengan cara manusia dari bawah, tetapi orang yang memandang dari atas dari cara pandang Allah akan melihat kesatuan tubuh Kristus bahkan akan melihat bahwa bumi sesungguhnya penuh kemuliaan Allah. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Efesus 1:23; 5:29-30.

Ada orang yang pernah bertanya: “Bagaimana tubuh Kristus bisa satu setelah 2000 tahun dan anggotanya terus bertambah dari dahulu sampai sekarang dan terus akan bertambah pada masa yang akan datang? Untuk menjawab pertanyaan ini ada seorang saudara pada abad yang lalu memberikan suatu perumpamaan yang sangat baik: gereja ibarat seekor burung, ketika ia baru menetas dari telur, bulu-bulunya belum tumbuh dengan sempurna, tetapi walau demikian kita boleh menyebutnya seekor burung. Dan ketika ia bertumbuh besar, kita tetap menyebutnya seekor burung. Bulu-bulunya bukan dihias dari luar melainkan berangsur-angsur tumbuh dari dalam. Jadi seluruh pertumbuhan dan pembentukannya itu berasal dari dalam. Demikian pula gereja di atas bumi ini. Walaupun jumlah manusia dalam gereja di bumi ini masih kurang, tetapi di dalamnya sudah sempurna. Pertumbuhan gereja adalah dari dalam, yaitu dari dalam Kristus. Gereja di bumi hari ini adalah tubuh Kristus. Dipandang dari luar seolah-olah orang-orang yang diselamatkan itu masuk kedalam gereja, tetapi ditinjau dari realitas rohani, bukan manusia yang datang masuk gereja, melainkan tubuh Kristus bertumbuh dari dalam, yakni pertumbuhan terus-menerus yang berasal dari sang kepala. Karena gereja bukanlah sesuatu yang lain yang ditambahkan dari luar, gereja adalah sesuatu yang berasal dari tubuh Kristus dan hidup di atas bumi. Gereja adalah sesuatu yang berasal dari sang kepala yang di sorga, yang tinggal di atas bumi, satu tubuh yang bermanunggal dengan sang kepala. Kita harus mengenal dengan jelas di hadapan Allah bahwa gereja adalah tubuh Kristus.

Seperti Allah mengambil tulang rusuk Adam dan membentuk Hawa, demikianlah hubungan gereja dan Kristus. Sebagaimana Allah membentuk Hawa dari tubuh Adam, begitu pula Ia membentuk gereja dari tubuh Kristus. Sama seperti Hawa adalah daging dari daging dan tulang dari tulang Adam maka gereja adalah daging dari daging dan tulang dari tulang Kristus. Jadi apakah gereja? Gereja adalah sesuatu yang keluar atau berasal dari Kristus. Alkitab mewahyukan kepada kita bahwa Kristus adalah kepala gereja, gereja adalah tubuh Kristus. Karenanya, setiap orang Kristen secara individual dan korporat adalah anggota dalam tubuh Kristus, semuanya berasal dari Kristus. Kita harus mengerti hal ini: Walau tubuh Kristus berada di atas bumi atau di dalam dunia, namun ia bukan milik dunia; dan walaupun ia milik sorga atau sorgawi, tetapi ia berada di bumi.

KESATUAN ROH

Tunjukkanlahlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku (unite my heart) untuk takut akan nama-Mu. Mazmur 86:11

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. Efesus 4:3.

Kesatuan dimulai di dalam diri seseorang. Kesatuan tidak dimulai dari sekelompok orang ataupun di dalam pasangan suami isteri. Kesatuan dimulai di dalam batin, hati atau roh seseorang. Itulah sebabnya Daud berdoa bulatkanlah hatiku, atau satukanlah hatiku (unite my heart). Daud menaikkan doa ini karena ada tempat-tempat dihatinya yang terpecah-pecah. Ia telah membagi-bagi kasih dan kesetiaan. Ada berhala dihatinya. Anak-anak-Ku, waspadalah terhadap segala berhala. 1 Yohanes 5:21. Ia telah jatuh dari kasih yang mula-mula. Kita tidak dapat bergaul akrab dengan orang lain jika kita tidak memiliki kesatuan di hati kita atau jika kita tidak dapat berdamai dengan diri sendiri. Yakobus berkata : Bagaimana kamu dapat bersama-sama dengan orang lain sewaktu kamu memiliki suatu pertarungan di dalam kehidupan pribadimu? Hawa nafsu berperang dalam anggota-anggotamu. Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkarang di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Yakobus 4:1

Hanya satu dasar kesatuan yaitu : Allah adalah esa, satu. Allah adalah Roh. Jadi kesatuan Allah adalah kesatuan roh. Seperti satu pelangi yang memancarkan tujuh warna atau warna putih yang terdiri dari spektrum tujuh warna demikian kesatuan dinyatakan dalam tujuh spekrum dalam kitab Efesus. Seperti buah roh dalam Galatia 5 adalah perkataan tunggal atau singular buah roh, bukan buah-buah roh. Jadi seperti satu buah dengan sembilan rasa. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Efesus 4:3-6. Unity cannot be be created it can only be kept. Kesatuan tidak dapat kita cipta, kesatuan hanya dapat dipelihara.

Tujuh spektrum warna kesatuan

  • Satu Allah

    • Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Ulangan 6:4-5. Mencintai Tuhan berarti mencintai kesatuaan atau keesaan karena Tuhan adalah satu, esa. Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus. 1 Tim. 2:5.


    • Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu:” tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa. Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga maupun di bumi- dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian – namun bagi kita hanya ada satu Allah saja Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. Tetapi bukan semua orang mempunyai pengetahuan itu. 1 Korintus 8:4 -7a.


    • Di dalam pengakuan (shema) orang Israel yang terkenal tentang keesaan Allah terdapat juga pengakuan akan kejamakan. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN (JEHOVAH/ JAHWEH) itu Allah (Elohim) kita, TUHAN (JEHOVAH/ JAHWEH) itu esa (echad) Ada kata benda jamak, Elohim! Gods =Allah-Allah, bersamaan dengan pengakuan keesaan Allah! Bagaimana hal ini bisa terjadi? Kita harus mengerti bahwa kata Ibrani echad untuk satu tidak menunjukkan ketunggalan tetapi kesatuan yang terdiri dari kejamakan. Contohnya dalam Kejadian dikatakan laki-laki dan perempuan menjadi satu daging (one flesh), dalam kitab Keluaran berbagai bagian perabotan menjadi satu tabernakel (one tabernacle), dan di dalan kitab Samuel banyak tentara menjadi satu pasukan (one troop), dan dalam kitab Jehezkiel dua tongkat menjadi satu tongkat (one stick). Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita…Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita….Kejadian 3:20. Baiklah Kita turun dan mengacaukan di sana bahasa mereka….Kejadian 11:7. Dengan siapakah Allah bebicara? Inilah keunikan dan paradoks keilahian. Inilah misteri dan Rahasia Allah. Unity and Plurality. Unity and Diversity.


  • Satu Tuhan

    • Dengarlah hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. Tetapi bukan semua orang yang mempunya pengetahuan itu. I Korintus 8:6-7. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. 2 Kor.13:13. Hanya satu Tuhan. Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. KPR 10:36.


  • Satu Roh

    • Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran. Yoh. 4:24 Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan menjadi satu roh dengan Dia. 1 Kor. 6:17

    • Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. 1 Kor.12:2


  • Satu tubuh

    • Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. 1 Korintus 12:1 Paulus tidak berkata “…. Demikian pula Kristus dan gerejaNya atau …. demikian pula Kristus dan umatNya”, melainkan…. demikian pula Kristus.” Dengan perkataan lain, kepala adalah Kristus, tubuh juga Kristus , anggota tubuh pun Kristus. Karena itu Paulus melanjutkan: Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Roma 12: 4 –5. Kepala, tubuh dan anggota tubuh saya tidaklah memiliki nama yang berbeda, semuanya adalah Bumbunan. Bisakah kepala saya bernama Bumbunan, tubuh saya bernama Johanes dan tangan saya bernama Daniel serta kaki saya bernama Saul? Itulah suatu monster kemustahilan.


    • Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ketanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus:” Siapakah Engkau Tuhan?” Kata-Nya: Akulah Yesus yang engkau aniaya itu. Tuhan tidak berkata, mengapa engkau menganiaya gerejaku, umatku, pengikutku, murid-muridku atau orang Kristen, tetapi mengapakah engkau menganiaya Aku? Disini kita melihat kesatuan Tubuh Kristus. Kepala, tubuh dan anggota tubuh, semuanya adalah Kristus. Dengan menganiaya gereja berarti Saulus menganiaya Yesus Kristus. Ini membuktikan Kristus dan gereja adalah satu. Kalau saudara memijak kaki saya maka mulutku akan berteriak: “Aduh…!!!” Mulut saya ada di daerah kepala. Kepala adalah Kristus dan kaki berada pada tubuh Perkara ini mengandung suatu hubungan yang sangat erat. Tubuh Kristus satu, Kristus hanya memilki satu tubuh. Tubuh Kristus ini jelas berada di bumi sebab Ia dapat dianiaya. Karena itu, perkara kesatuan bukan perkara akan terwujud kelak atau nanti di sorga, melainkan sudah dapat dinyatakan di bumi pada hari ini juga. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita (I Kor 12:26). Inipun jelas menunjukkan, Tubuh Kristus adalah satu tubuh yang berada di bumi. Kalau di sorga Ia tidak dapat menderita, Ia hanya dapat bersukacita. Kita tidak dapat berkata," ”Jika satu anggota menderita di sorga." ”satu anggota menderita, seluruh tubuh turut menderita, berarti tubuh jelas berada di bumi. Jadi kesatuan Tubuh Kristus bukan suatu perkara kelak di sorga, melainkan perkara di bumi hari ini.


    • Doa Yesus dalam Yohanes 17 adalah untuk kesatuan tubuh Kristus di bumi. Dia berdoa:” Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku”


    • Dua kali dikatakan oleh Yesus: “ Supaya dunia percaya…..agar dunia tahu….” Jelas bahwa Yesus menghendaki kesatuan umat-Nya, supaya dunia percaya, agar dunia tahu. Jika yang percaya dan tahu itu dunia, jelaslah bahwa kesatuan itu berada di bumi, atau di dunia ini pada hari ini. Jadi, salah satu problema yang harus kita pecahkan ialah kesatuan tubuh Kristus atau gereja bukanlah masalah di sorga kelak, tetapi perkara di bumi, di dunia pada hari ini. Sebab ada orang yang berkata:” Tidak perlu mengkhawatirkan kesatuan tubuh Kristus atau mencemaskan kesatuan gereja, pasti suatu hari kelak, yaitu di sorga, semuanya kan menjadi satu.” Allah menginginkan kesatuan gereja di bumi, di dunia ini hari ini, bukan kelak dan ini adalah masalah visi, dapatkah anda melihat bahwa tubuh Kristus adalah satu hari ini. Ini adalah tanggung jawab kita. Keajaiban doa Yesus ini adalah Dia berdoa, kita yang menjawab. Kesatuan kita adalah jawaban doa Yesus. Biasanya yang kita tahu adalah meminta dari Tuhan, tetapi di sini Tuha yang meminta kepada kita. Luarbisa dan ajaiblah perkara ini. Saya bisa memaklumi doa Yesus ini setelah saya memiliki dua orang anak, Glory 7 tahun dan adiknya Yobel 4 tahun. Sebagai anak-anak mereka sering berebut sesuatu, baik barang mainan, makanan dll. Maka saya sebagai bapanya dan mamanya juga sering meminta dengan sangat supaya mereka akur, kompak, satu dan saling mengalah. Perpecahan adalah buah kedagingan dan menunjukkan kekanak-kanakan kita, memperkihatkan ketidak dewasaan kita. Kesatuan tubuh Kristus seharusnya diekspresikan hari ini juga di bumi, supaya dunia percaya, agar dunia tahu bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas segala suku bangsa.


  • Satu pengharapan

    • Kristus di dalammu adalah pengharapan kemuliaan. (Christ in you the hope of glory) Kolose 1:27. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci. 1 Yoh. 3:3. Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita. 1 Tim. 1:1 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai kebelakang tabir. Ibrani 1:9. Berharaplah kepada Allah saja! Mazmur 42:12


  • Satu iman

    • Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Galatia 2:20. Yesus menjawab mereka:” Pecayalah kepada Allah! (Have faith in God) Terjemahan literalnya adalah: Milikilah iman Allah! Have the faith of God. Have the God kind of faith. Apabila Anak manusia datang apakah Dia akan mendapati iman di bumi?


  • Satu baptisan

Sebab dalam satu roh kita semua , baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. 1 Korintus 12:1. Hal ini bukanlah tentang pelbagai baptisan seperti baptisan air yaitu selam atau percik dst. Ini adalah baptisan kedalam satu tubuh, kedalam satu roh, dan kedalam satu nama atau kharakter. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Matius 28:19-20. Bapa Anak dan Roh Kudus bukanlah tiga nama tetapi satu nama yaitu Tuhan Yesus Kristus. Nama berarti kharakter, sifat atau natur.

Tujuh dasar perbedaan yang memecah

  • Perbedaan pemimpin

    • Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpimmu, yaitu Mesias. Barang siapa terbesar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Matius 23:10-12. Satu-satunya dasar alkitabiah untuk pembentukan gereja adalah perbedaan lokal atau kota. Apa yang kau lihat tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat (gereja) ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadefia dan ke Laodekia. Tuliskanlah kepada malaikat (utusan) jemaat (gereja=ekklesia) di Efesus……jemaat di Smirna ….. jemaat di Pergamus,….. jemaat di Tiatira….. jemaat di Sardis,….. jemaat di Filadelfia,….. jemaat di Laodekia. Wahyu 1:11, 2:1,8,12,18, 3:1, 7,14.


    • Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas (Petrus) atau aku dari golongan Kristus. Adakah Kristus terbagi bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus? 1 Kor 1:11-13.


    • Karena jika yang seorang berkata “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata:”Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani. 1 Kor. 3:4 Perpecahan adalah tanda kekanak-kanakan kita, atau ketidak dewasaan kita. Paulus, Apolos dan Kefas adalah hamba-hamba Allah yang benar, yang tidak mengijinkan perpecahan roh untuk memisahkan jemaat di Korintus. Pengagum merekalah yang bertanggung jawab atas perpecahan yang terjadi. Pemujaan terhadapa pahalawan adalah hal yang sering dan mudah terjadi karena itu adalah kecenderungan dari sifat dasar manusia. Karena terlalu banyak anak-anak Tuhan yang tidak mengenal kuasa salib yang membereskan daging, kecenderungan memuja manusia telah sering terjadi dalam jemaat Tuhan dan sebagai akibatnya banyak malapetaka perpecahan terjadi. Itulah sebabnya Yohanes mengakhiri suratnya dengan peringatan: Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala ( idol = idola). Tuhan menghendaki kita belajar dari orang-orang yang rohani dan meneladani kepemimpinan mereka, tetapi sama sekali bertentangan dengan kehendak-Nya kalau kita membagi gereja menurut orang-orang yang kita kagumi atau idola kita yang dikatakan sama dengan memberhalakan mereka. Satu-satunya dasar alkitab untuk memmisahkan gereja adalah perbedaan geografis, atau perbedaan lokal, bukan perbedaan pemimpin-pemimpin. Jadi ada keanekaragaman dalam kesatuan. Unity in diversity. Bhineka Tunggal Ika. Kita harus merayakan keragaman dan tidak menekannya. Diversity is to be celebrated not condemned.


  • Perbedaan orang yang menanam dan menyiram

    • Jadi apakah Apolos ? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. I Kor. 3:5-8.


    • Gereja mula-mula hanya mengenal perbedaan tempat, lokasi, daerah atau tempat. Sekarang sesuai dengan KTP kita. Tuhan begitu bijaksana, efektif dan efisien, sekaligus anda taat kepada pemerintah. Gereja dibagi atas dasar geografis, bukan atas dasar alat-alat dengan mana kita mendengar berita keselamatan. Adalah alamiah dan umum untuk bagi pekerja atau badan missi dan denominasi untuk memandang orang yang telah menerima berita keselamatan itu sebagai milik mereka, tetapi itu tidak rohani, dan bertentangan dengan kehendak Allah. Terlalu banyak hamba-hamba Tuhan belum menyadari bahwa mereka adalah hamba, bukan tuan-tuan dari gereja pribadi. Perpecahan dan pertikaian sering disebabkan oleh keterikatan kita pada sosok sang kurir, duta atau hamba atau keledai yang membawa sang Raja. Lalu mereka yang terikat dengan kurir atau duta A akan menganggap rendah peran kurir atau duta B, dan sebaliknya. Bahkan sering kali kita menolak para kurir atau duta lain. Hal ini terjadi karena ketidak sadaran dan ketidak tahuan kita bahwa kita hanyalah hamba atau keledai bukan tuan dan pemilik jemaat.


    • Sampaikan salam kami kepada saudara-saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat (gereja ) yang ada di rumah mereka. Kolose 4:15. Gereja di Laodikia dimulai atau bertemu di rumah Nimfa.


  • Perbedaan denominasi, organisasi, aliran , atau golongan

    • Gereja mula-mula tidak mengenal dan tidak mempunyai denominasi, organisasi, atau golongan. Semua itu adalah buatan manusia bukan ciptaan Allah. Gereja hanya mengenal perbedaan tempat, lokal atau kota.

    • Sampaikan salam kepada Priska dan Akwila, teman sekerjaku dalam Kritus Yesus. Salam juga kepada jemaat (gereja) di rumah mereka. Roma 16:3,5. Gereja di Roma dimulai atau bertemu di rumah Priska dan Akwila. Karena jika seorang berkata:” Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata:” aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani. 1 Korintus 3:4.


    • Istilah perpecahan dalam bahasa Yunani atau Gerika adalah “Hairesis” dan menjadi heresy dan heretic dalam bahasa Inggris yang berarti sesat atau sektarian dan penyesat. Dalam Alkitab, istilah ini dipakai sebanyak 9 kali dalam Kisah Para Rasul, 3 kali dalam surat-surat rasuli. Perbuatan daging telah nyata yaitu…perselisihan, iri hati, amarah… roh pemecah…” Galatia 5:19-20. Roh pemecah disini dalam bahasa Yunani adalah “Hairesis”. Disini Paulus membuat sebuah daftar perbuatan daging. Di sini disamping menyebut percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan dan seterusnya, iapun menyebut perpecahan. Paulus tidak saja berkata demikian kepada orang Galatia, juga kepada orang Korintus, bahwa perpecahan bukanlah perbuatan rohani, melainkan perbuatan daging.


    • Jika anda bertanya kepada seseorang, apakah seorang Kristen boleh berjinah, ia pasti berkata, “Tidak boleh”. Jika anda bertanya lagi, apakah orang Kristen boleh menyembah berhala, iapun pasti berkata, “Tidak boleh”. Tetapi jika anda bertanya, apakah orang Kristen boleh terpecah-pecah, ia mungkin berkata, “Walaupun di luarnya berpecah-pecah, tetapi di dalam hati tidak berpecah-belah.” Ini tidak berbeda dengan banyak penyembah berhala yang berkata,” Walaupun di luarnya menyembah, tetapi dalam hati tidak menyembah.” Ketahuilah, orang tak dapat berdalih dalam perkara ini, sebab perpecahan akan dihakimi dan di hukum di hadapan Allah dalam kategori yang sama dengan berjinah, menyembah berhala, hawa nafsu perseteruan dan sihir. Roh denominasi adalah salah satu pemecah kesatuan tubuh Kristus.


  • Perbedaan suku

    • Dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang (suku) Barbar atau orang (suku) Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Kolose 3:11 Sebab Allah tidak memandang bulu Roma 2:11

    • Sebab Allah tidak memandang muka. Galatia 2:6 Suatu gereja suku tidak mendapat pengakuan dalam Firman Tuhan. Keanggotaan gereja ditentukan oleh tempat tinggal atau lokalitas dan kota bukan oleh kesukuan. Orang Jahudi selalu mempunyai prasangka kesukuan yang terkuat dari semua orang. Mereka memandang bangsa yang lain sebagai suatu yang najis, kotor, kafir seperti anjing. Suku Barbar adalah suku yang sangat kasar, beringas dan suka berperang dan kurang berpendidikan sedangkan suku Skit adalah sebaliknya, mereka sangat berpendidikan, suka damai dan punya etika dan moral yang baik. Sampai saat ini masalah kesukuan masih menjadi masalah yang sensitif dan banyak menimbulkan persoalan yang berakhir dengan kekacauan dan pembunuhan, baik di Indonesia dan di luar negeri. Di dalam Kristus kedua paradoks ini disatukan, sebab Allah tidak memandang muka, tidak memandang bulu, tidak memandang bangsa dan suku. Semua bangsa dan suku adalah dari Dia, melalui Dia dan untuk Dia. Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat (gereja) Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. 1 Korintus 1:1


  • Perbedaan bangsa atau etnis

    • Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang (bangsa) Yahudi atau orang (bangsa) Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Galatia 3:26-28 Bangsa Yahudi memiliki perasaan kebangsaan yang sangat kuat. Mereka memandang bangsa lain kafir,najis atau kotor dan bahkan ada larangan untuk makan bersama. Mereka menganggap bangsa lain seperti anjing. Tetapi Paulus dalam tulisannya kepada orang-orang Korintus menyatakan dengan jelas bahwa dalam tubuh Kristus, baik Yahudi maupun Yunani atau bukan Yahudi adalah satu. Semua perbedaan “ dalam Adam” telah dihapuskan diganti dengan dengan “dalam Kristus”. Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya. KPR. 10:34-35

    • Jemaat Allah dibangun atas dasar kota atau lokal dan tempat bukan atas dasar negara atau kebangsaan. Itulah sebabnya alkitab mencatat “gereja di Roma,” gerejadi Efesus”, “gereka di Tessalonika.” Firman allah tidak perna mengakui gereja Jahudi, gereja Yunani, gereja Cina, gereja Inggris atau gereja Indonesia. Alasan kenapa nama kota tercatat di alkitab dalam hubungannya dengan gereja-gereja ialah karena perbedaan tempat tinggal atau perbedaan lokal atau geografis adalah satu-satunya yang di akui Allah. Karena tubuh Kristus adalah satu tetapi tempat tinggal jemaat berbeda-beda. Jadi satu-satunya alasan pindah gereja adalah pindah tempat atau lokasi tempat tinggal. Jika saya pindah ke Medan saya menjadi jemaat di Medan, jika seorang cina pindan dari Pontianak ke Palu dia menjadi gerja di Palu, jika orang Dayak dari Putussibsu pindah ke Semarang, di menjadi jemaat di Semarang. Jika orang Amerika dari New York pindah ke Pontianak di otomatis menjadi jemaat di Pontianak. Jemaat di Pontianak bisa bersekutu atau bertemu di mana saja di Pontianak. Perpindahan tempat tinggal akan menyebabkan perpindahan gereja, tetapi perbedaan kesukuan dan kebangsaan dan status sosial tidak berpengaruh atas keanggotaan gereja.


    • Gereja Kristus di bangun atas dasar kota, lokal atau tempat, bukan atas dasar suku atau bangsa atau doktrin.

    • Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat (gereja) di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya. 2 Korintus 1:1.


  • Perbedaan status sosial

    • Dalam hal ini tiada lagi,…. Budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Kolose 3:11 Dalam hal ini …. tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Galatia 3:28

    • Sebab TUHAN, Allahmulah Allah segala allah dan Tuhan segala tuhan, Allah yang besar; kuat dan dahsyat, yang tidak memandang bulu ataupun menerima suap. Ulangan 10:17


    • Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka. Efesus 6:8-9 Perbedaan status sosial bukanlah alasan yang cukup untuk membentuk gereja yang terpisah. Dalam gereja Tuhan tidak ada beda orang merdeka dan budak, tuan atau hamba. Gereja hanya di identifikasi atau di sebut berdasarkan tempat, lokal atau kota.


    • Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani jemaat (gereja) di Kengkrea, supaya kamu menyambut di di dalam Tuhan, sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dan berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri. Roma 16:1-2.


    • Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. Sebab, jika ada seorang masuk dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk, dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya:” Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!”, sedang kepada orang miskin itu kamu berkata:” Berdirilah di sana!” atau:” Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!”, bukankah kamu telah membuat perbedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat? Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kekasih! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barang siapa yang mengasihi Dia? Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang olehnya kamu menjadi milik Allah? Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam kitab Suci:” Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik. Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. Yakobus 2:1-9.


  • Perbedaan doktrin atau ajaran.

Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. KPR. 2:42. Love Unifies, Doctrine Divides. Kasih menyatukan. Doktrin memisahkan. Adam pertama memisahkan, Adam terakhir menyatukan. Kata Yunani perbuatan daging “Roh pemecah” dalam Galatia 5:29 tidak perlu meengandung suatu pikiran yang salah, tetapi nampaknya perpecahan terjadi atas dasar doktrin. Darby menterjemahkannya sebagai “ sekolah-sekolah pandangan”, dan Interlinear New Testament menterjemahkannya sebagai “sekte”. Seluruh pemikiran atau ide disini bukanlah perbedaan antara kebenaran dan kesalahan, tetapi perpecahan atas dasar doktrin. Pengajaran saya mungkin benar atau mungkin juga salah, tetapi jika saya membuatnya sebagai sebab perpecahan, maka saya bersalah dalam hal hal “roh pemecah” yang dikatakan diatas atau saya disebut bersifat “sektarian “.

Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh,- yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaaan tiap-tiap anggota - menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Efesus 4:11-16.

Tetapi kamu, janganlah disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara Matius 23:8. Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang diantara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Yakobus 3:1

Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu - dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta – dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. 1 Yoh. 2:20;27.

Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua besar dan kecil, akan mengenal Aku. Ibrani 8:10-11.

Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad dan lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengarkan engkau. 1 Timotius 4:1,2,16.

Terdapat paradoks dalam hal ini di antara: kita tidak perlu diajar orang lain dan Tuhan memberikan guru untuk mengajar kita, diantara mereka tidak akan mengajar lagi sesama warga, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan dengan awasilah pengajaranmu dan bertekunlah didalam semua itu. Artinya kita tidak memerlukan pengajaran manusia, kita hanya perlu pengajaran Tuhan, pengetahuan Allah atau pikiran Kristus tetapi Dia bisa memakai manusia sebagai saluran atau duta untuk menyampaikan pengajaran tersebut. Gereja Tuhan ditiap tempat terdiri atas semua anak Allah di tempat itu, bukan hanya mereka yang memegang pandangan doktrin atau pengajaran yang sama yang sama. Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. Roma 14:1,4. Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung! Roma 14:13.

Karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. Filipi 2:2-4 Penulis Perjanjian Baru sering memakai sebuah kata yang unik untuk menggambarkan proses saling menolong dan timbal balik ini- kata Yunani allelon, yang paling sering diterjemahkan dengan seorang kepada yang lain. Sebenarnya, di luar Kitab-kitab Injil, kata ini dipakai 58 kali dalam Perjanjian Baru. Paulus yang memegang rekor dalam pemakaian kata ini karena ia telah memakainya sebanyak 40 kali. Dengan jelas, beberapa konsep dan perintah ini diulang-ulang dari surat kesurat. Tetapi apabila semua istilah “seorang kepada yang lain” ini dipelajari secara seksama, dan dikeompokkan menurut artinya yang khusus maka istilah-istilah itu dapat disimpulkan kira-kira dalam 12 tindakan penting yang harus dilakukan orang Kristen “seorang kepada yang lain” untuk memelihara kesatuan tubuh Kristus.

Inilah keduabelas kelompok kata saling (allelon), “seorang kepada yang lain” dalam banyak surat penggembalaan kepada gereja yaitu: Saling mengasihi sebagai saudara, saling mendahului dalam memberi hormat, saling menasihati, saling membantu, saling membangun, saling menerima satu akan yang lain, layanilah seorang akan yang lain oleh kasih, bertolong-tolongan menanggung beban, rukun satu dengan yang lain, anggota yang seorang terhadap yang lain, bersalam-salamlah, merendahkan diri seorang kepada yang lain. There is no unity without humility. Tiada kesatuan tanpa kerendahan hati. Inilah kelapangan dada! Inilah kebesaran hati Putra Allah! Inilah kerinduan dan realitas Allah: KESATUAN DALAM KERAGAMAN (UNITY IN DIVERSITY) KESATUAN DALAM KEJAMAKAN (UNITY IN PLURALITY) Satu dalam semua, semua dalam satu. (One in All and All in One)

By Dr. Bumbunan Sitorus

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda