Senin, 04 Februari 2008

KNOWING GOD

MENGENAL ALLAH

(KNOWING GOD)

To know Him, to make Him known, and to make Him wellknown.

Mengenal Dia, memperkenalkan Dia, dan membuat Dia terkenal.

Hukum Yang Terutama

“Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”

Siapa yang tidak mengasihi Tuhan, terkutuklah ia. Marananata! 1 Kor. 16:22

Pertama kali dengan serius diperhadapkan dengan hukum yang terutama ini reaksi atau tanggapan saya adalah:”Saya sadar bahwa saya belum mengasihi Tuhan Allahku dengan segenap hatiku, dengan segenap jiwaku dan dengan segenap akal budiku dan saya belum mengasihi sesamaku seperti diriku sendiri.” Sejak kecil Tuhan telah menempatkan kerinduan untuk mengenal-Nya dalam hatiku. Terutama yang jelas saya ingat sejak remaja, waktu itu saya belajar di SMP Kristen Nasrani di Medan. Seperti Daud jiwaku merindukan Tuhan. Seperti rusa merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Maz.42:1-2.

Pada waktu SMA saya mulai ikut persekutuan-persekutuan dan KKR serta banyak membaca buku-buku kristen dan banyak mendengar kaset khotbah dan pengajaran. “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Mazmur 63:2. Sewaktu saya masih mahasiswa Kedokteran di Universitas Sumatera Utara saya mulai bersaksi dan berkhotbah. Tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Daniel 11:32. Menjadi dokter juga adalah wujud dari kerinduan untuk mengenal dan mengasihi-Nya, karena saat itu saya berpikir menjadi dokter dan menolong orang sakit adalah perbuatan paling mulia seperti yang dilakukan Yesus sebagai dokter diatas segala dokter, tabib diatas segala tabib, penyembuh diatas segala penyembuh. Dokter dalam pengertian saya pada waktu itu lebih menyerupai Yesus dari pada menjadi pendeta yang cuma bisa bicara. NATO = No Action (Power) Talk Only. Sebab dua pertiga dari pelayanan Yesus adalah pelayanan terhadap orang sakit, terikat, tertindas dan tertekan.

Hal selanjutnya yang saya sadari adalah kasih saya akan semakin besar kepada Allah dan manusia. Tetapi saya masih tertuduh dengan suara bisikan yang mengatakan bahwa saya belum mengasihi sebagaimana saya seharusnya mengasihi. Saya telah membuat hukum terutama menjadi perintah tunggal yang menuduh, bahwa saya telah gagal melakukannya. Sampai kemudian saya di sadarkan bahwa ada hal yang mendahului perintah utama tersebut yaitu saya harus mengenal Tuhan dulu baru saya bisa mengasihinya. Saya harus bertemu dan berkenalan dulu dengan Imelda Magdalena kemudian tertarik dengan dia dan kemudian kami bertumbuh saling mengasihi dan akhirnya saya melamar dia menjadi isteri saya. Saya sering menyaksikan bahwa saya tidak jatuh cinta (falling in love) dengan Imelda, tetapi bertumbuh dalam cinta (growing in love). Sebab telah banyak contoh yang saya lihat dan ketahui dimana anak Tuhan jatuh cinta dan kemudian jatuh, jatuh dan jatuh karena cinta. Jatuh cinta berjuta rasanya kata lagu. Karena hidup oleh perasaan maka orang yang jatuh cinta jatuh… Orang benar akan hidup oleh iman bukan oleh perasaan. Kita tidak menolak perasaan, tetapi perasaan akan mengikuti iman yang benar.

Saya tidak dapat mengasihi orang yang tidak saya kenal. Itulah sebabnya firman Tuhan berkata: “ Bagaimana engkau dapat mengasihi Tuhan yang tidak terlihat kalau engkau tidak dapat mengasihi sesamamu yang dapat engkau lihat.” Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata:” Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barang siapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya. 1 Yohanes 4:19-21. Mengenal, mengasihi dan menikahi serta melayani Imelda adalah salah satu pengalaman terbesar, terindah dan termanis dalam hidupku. Hal itu adalah bayangan atau gambaran dari mengenal, mengasihi dan melayani Tuhan. Ini adalah urutan yang tidak dapat dibalik. Saya mendapatkan kebenaran ini dari sebuah lagu bahasa Inggris yang isinya berkata:

The greatest thing in all my life is knowing you. I want to know you more.

The greatest thing in all my life is loving you. I want to love you more.

The greatest thing in all my life is serving you. I want to serve you more.

Yang terbesar dalam hidupku adalah mengenal-Mu. Aku ingin lebih mengenal-Mu.

Yang terbesar dalam hidupku adalah mengasihi-Mu. Aku ingin lebih mengasihi-Mu.

Yang terbesar dalam hidupku adalah melayani-Mu. Aku ingin lebih melayani-Mu.

Mutiara kata yang sudah sangat klasik berbunyi:” Tak kenal maka tak sayang “ adalah sangat benar. Sticker di mobil yang saya lihat belasan tahun lalu berkata: “ To know me is to love me” “Mengenalku berarti mengasihiku”

Mengenal Allah adalah kerinduan saya yang terbesar dan terdalam. Tujuh belas tahun yang lalu di perpustakaan Douglas Montague tujuan hidup saya diubahkan melalui sampul sebuah buku yang berjudul Mengenal Allah (KNOWING GOD) yang ditulis tokoh injili J. I Parker. Di halaman belakang buku tersebut dalam hurup merah darah yang tegas terdapat lima pertanyaan dan hanya satu jawabannya.

  • Kenapa Allah menciptakan manusia? Why God create mankind?

  • Apakah hidup kekal itu ? What is eternal life?

  • Apakah tujuan hidup manusia? What is the porpose of men’s life ?

  • Apakah yang paling disenangi Allah dari manusia? What is God deligth most in men?

  • Apakah yang paling membanggakan dalam hidup ini? What can you be proud of in life?

Jawabannya hanya satu: Mengenal Allah atau pengenalan akan Allah. To know God or Knowing God

1. Kenapa Allah mencipta kan manusia? Untuk mengenal Dia

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,satu-satunya Allah yang benar,dan mengenal Yesus Kristus yang telah Kau utus. Yoh. 17:3

2. Apakah hidup kekal itu? Pengenalan akan Allah.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Kau utus. Yohanes 17:3.

3. Apakah yang paling disenangi Tuhan dalam diri manusia? Pengenalan akan Dia

Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. Hosea 6:3 ; 6

4. Apakah tujuan hidup manusia ? Mengenal Tuhan

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Filipi 3:8;10

5. Apakah yang dapat kau banggakan dalam hidup ini? Pengenalan akan Allah.

Beginilah firman Tuhan: “Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah ia bermegah karena yang berikut: Bahwa ia memahami dan mengenal Aku. Yeremia 9:23-24.

Hari itu saya ingat diperpustakaan Douglas saya berlutut dan berdoa:” Sejak saat ini, aku menujukan hidupku untuk memahami dan mengenal-MU.” Dan tujuan itu belum berubah sampai saat ini tujuh belas tahun kemudian. Pengkhotbah terkenal C.H. Spurgeon mengatakan: “ Ilmu yang tertinggi, spekulasi yang teragung, filsafat yang paling mulia yang dapat menarik perhatian pemercaya adalah nama, sifat, hakikat, pekerjaan, perbuatan-perbuatan dan eksistensi Allah yang Maha Agung yang kepada-Nya kita menyebut Bapa.” Yang terutama dalam hidup ini adalah mengenal Allah dengan intim.

Dalam bahasa Yunani ada tiga kata “tahu atau mengetahui”( to know) yaitu: GINOSKO ; EPIGINOSKO dan OIDA

1. GINOSKO or gnosis , to know; knowledge, meaning TO KNOW BY EXPERIENCE, EXPERIENTAL KNOWLEDGE. Ginosko atau gnosis artinya tahu, mengetahui, mengerti, mengetahui atau mengerti dengan jelas atau mengenal melalui pengalaman. Pada umumnya kata ini digunakan untuk pengertian antara orang yang tahu dengan objek yang ia ketahui.

Mengenal Allah adalah hal yang jauh lebih sulit dari mengenal tetanggaku, sama seperti mengenal tetanggaku adalah hal yang lebih sulit dari mengenal rumah, buku atau bahasa. Makin kompleks objeknya makin kompleks pula mengenalnya. Mengenal sesuatu yang abstrak, seperti bahasa diperoleh dengan belajar. Mengenal sesuatu benda seperti rumah, museum atau kota kita dapat dengan memeriksa atau mengeksplorasi. Di sini kita memakai kelima panca indera kita untuk mengetahui sesuatu yaitu dengan penglihatan, pendengaran, peraba, pengecap dan pembau. Aktifitas ini walaupun memerlukan waktu dan kerja keras, namun masih relatif mudah menggambarkannya. Disini pengalaman adalah guru yang terbaik. (Experience is the best teacher.) Pengetahuan yang diperoleh dengan pengalaman adalah sangat terbatas, karena seseorang tidak dapat mengalami segala hal karena keterbatasan waktu, tempat dan keterbatasan faktor lainnya. Tetapi kita terus dapat bertambah dan bertumbuh dalam pengalaman dan pengetahuan kita. Tetapi ketika kita ingin mengenal suatu mahkluk hidup, mengenalnya menjadi lebih kompleks.

Kita tidak akan mengenal seseorang sampai kita mengetahui bukan hanya masa lalunya, tetapi bagaimana seseorang bereaksi dalam suatu keadaan. Orang yang berkata: Aku mengenal kuda ini bukanlah berkata ,” Aku pernah melihatnya!’ Adalah lebih pas kalau dikatakan: Aku mengetahui kelakuan kuda ini dan tahu bagaimana mengendarainya. Pengetahuan seperti ini datang melalui perkenalan sebelumnya dengan kuda tersebut, melihatnya beraksi, dan pernah menungganginya. Beberapa hari atau minggu cukup untuk mengenal seekor kuda. Tetapi kita dapat bekerja bertahun bersama seseorang dan setelah itu berkata: “Saya tidak sungguh-sungguh mengenalnya. Itulah sebabnya kita boleh berkata: “Aku mengenalnya dengan baik. Aku cukup mengenalnya. Saya akrab dengannya. Saya mengenalnya luar dan dalam.”

Manusia lebih sulit dikenali karena manusia menyembunyikan dirinya dan tidak mau menyatakan isi hati yang sebenarnya. Tidak banyak diantara kita yang bersedia datang kepada seseorang dan langsung membeberkan isi hati kita. Kita semua mempertahankan, melindungi, dan mengubah diri kita. Perkataan mengenal ini dipakai dalam 2 Petrus 3:18:” Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan (ginosko) akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Marilah kita mengenal dan sungguh-sungguh mengenal Tuhan; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban bakaran. Hosea 6:3; 6.

Umatku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu. Hosea 4:6.

Dunia sangat meninggikan pengetahuan, sehingga keluar pernyataan: pengetahuan adalah kuasa. Knowledge is power. Yeremia yang terkenal sebagai nabi yang meratap ( a weeping prophet) menangisi keadaan orang Israel yang tidak mengenal Allah dan imam yang menolak pengenalan Allah sehingga umat-Nya binasa. Dengarlah ratapannya:”Sekiranya kepalaku penuh air, dan mataku jadi pancuran air mata, maka siang malam aku akan menangisi orang-orang puteri bangsaku yang terbunuh. Sebab mereka sekalian adalah orang-orang berzinah, suatu kumpulan orang-orang yang tidak setia… mereka melangkah dari kejahatan kepada kejahatan, tetapi Tuhan tidaklah mereka kenal.” Yeremia 9:1-3.

Kata ginosko ini juga dipakai di 1 Korintus 8:3, Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. Meskipun orang lain tidak mengetahui kasih kita terhadap Allah, tetapi dengan jelas diketahui oleh Allah. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal (ginosko) Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3 Kembali disini adalah pengenalan karena pengalaman. Ini adalah kebalikan dari mereka yang secara lahiriah menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu. 2 Tim. 3:5

Dan kamu akan mengenal kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Yoh. 8:32 Kebenaran tidak memerdekakan kita. Kapan kebenaran memerdekakan kita? Kita merdeka dengan mengenal, mengetahui, yaitu mengalami kebenaran sehingga kita dapat menyaksikannya. Karena Allah adalah Roh, tidak terlihat, maka pengenalan dengan kelima panca indera kita, dengan pengalaman, dengan pikiran atau ginosko tidaklah memadai. Kita harus meningkat kepada pengenalan secara rohani yaitu dengan pengenalan pewahyuan Roh.

2. EPIGINOSKO, or Epignosis TO KNOW FULLY or have HAVE FULL KNOWLEDGE, REVEALTION KNOWLEDGE. Epiginosko artinya mengenal dengan penuh, jelas atau lengkap atau pengenalan secara wahyu. Epiginosko terdiri dari dua kata, yaitu Epi yang berarti diatas, melampaui dan ginosko yang berarti tahu, mengetahui, mengerti. Dua kata ini digabungkan menjadi diatas dari ginosko, melampaui tahu, mengetahui atau mengatasi pengertian alamiah melampaui pengetahuan jasmani atau pengalaman jasmani. Inilah pengenalan pewahyuan ilahi.

Didalam Markus 5:30 dikatakan bahwa Yesus segera “mengetahui” ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Kata mengetahui yang digunakan disini adalah “epignous” yang berasal dari kata “epiginosko”. Dari sini dapat diketahui bahwa kata ini mempunyai pengertian, di samping mengetahi dengan akurat dan juga merasakan dengan sungguh. Dengan perkataan lain, pengetahuan epiginosko ini juga adalah pengetahuan yang dihasilkan dari pengalaman, tetapi bukan jasmani tetapi pengalaman rohani atau ilahi.

Kita membaca di Lukas 24:31; 45: “ Ketika itu terbukalah mata mereka dan merekapun mengenal (epiginosko) dia…Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Yesus berjalan dengan kedua murid tersebut sampai ke Emaus. Mata mereka melihat Dia dan telinga mereka mendengarkan ketika Dia berbicara kepada mereka, tetapi mereka tidak mengenal Yesus. Dia menjadi orang asing sepanjang perjalanan, sampai Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, maka mata rohani dan pikiran mereka terbuka dan mereka menerima pewahyuan Kristus, kemudian barulah mereka mengenal Dia.

Demikian juga dengan Maria Magdalena ketika ia pergi kekuburan dan menangis disana. Ketika ia menoleh kebelakang dan melihat Yesus berdiri disitu, tetapi Ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Yohanes 20:14. Ketika Yesus berkata kepadanya“Maria!” barulah ia berpaling dan tahu serta berkata : ” Rabuni!,” artinya Guru. Inilah pewahyuan, kecuali Allah meyatakan dirinya kepada kita maka kita tidak dapat melihat dan mengenal-Nya. Karena Allah itu roh barang siapa hendak mengenal Dia harus mengenalnya secara rohani, mata rohani kita harus dibuka oleh Allah sendiri.

Demikian juga ketika Yesus menampakkan diri kepada tujuh orang murid-muridnya di pantai danau Tiberias ketika mereka tidak mendapat seekor ikanpun sepanjang malam. Mereka melihat Yesus dan mereka mendengar suara-Nya, tetapi mereka tidak mengenali-Nya. Sampai murid Yesus yang terkasih itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan!” Barulah mereka mengenali Dia. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati. Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yohanes 21:1-14. Inilah pewahyuan. Mereka masih ingin bertanya:” Siapakah Engkau? Berarti mereka belum jelas siapakah Dia. Tetapi ayat selanjutnya berkata mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Jadi boleh kita katakan, pikiran masih belum mengerti tetapi hati mereka sudah tahu. Inilah pengenalan batini.

3. OIDA , ABSOLUTE KNOWLEDGE. Wuest Expanded Translation menterjemahkan kata OIDA sebagai pengetahuan atau pengenalan absolut. OIDA berarti “melihat dengan jelas” , “memiliki pengetahuan terhadap segala sesuatu” , “pengetahuan ilahi” Pengertian ini diungkapkan dengan jelas dengan kata-kata yang diucapkan oleh Petrus, “…..Tuhan, Engkau tahu (oida) segala sesuatu….” Yoh.21:17 Di sini Petrus dengan jelas dan gamblang mengungkapkan bahwa Tuhan Yesus dengan pengetahuan ilahinya, mengetahui dengan jelas, bahwa Petrus mengasihi Tuhan bukan dengan kasih “agape” (kasih ilahi) melainkan dengan kasih “philia” (kasih persahabatan). Dengan kata lain, kata “oida” ini bukan saja mempunyai pengertian mengetahui secara lahiriah tetapi juga secara batiniah, luar dan dalam dengan lengkap, menyeluruh atau total.

Apakah perbedaan kata tahu Ginosko, Epiginosko dan Oida? Ginosko lebih dominan memberi pengertian “pengetahuan” yang didapat dari dampak yang dilakukan seseorang; Epiginosko adalah pengetahuan yang lebih dalam, mengatasi atau melampaui ginosko, karena pengetahuan ini lebih dominan memberi pengertian, disamping mengetahui dan juga merasakan; sedangkan “Oida” lebih dominan memberi pengertian mengetahui secara penuh, menyeluruh, lengkap dan total. Yang dimaksud dengan penuh adalah mengetahui luar dan dalam. Pada umumnya kata tahu “Oida” digunakan untuk Tuhan. Sebagai contoh, diterangkan dengan jelas dalam Yohannes 8:55 yang berbunyi, “padahal kamu tidak mengenal (ginosko) Dia, tetapi aku mengenal (oida) Dia…….” Jadi di sini jelas kata “oida” acapkali digunakan untuk mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki Tuhan.

Yesus memakai perkataan ini untuk dombanya yang telah dewasa: “ Jika semua dombanya telah dibawanya keluar, ia berjalan mendahului mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal (Oida) Dia. Yohanes 10:4 Kita sedang dalam proses bertumbuh dalam anugrah dan pengenalan akan Allah sehingga kita menjadi dewasa penuh. Anak domba (lamb) mengenal suara induknya, tetapi domba yang dewasa (mature sheep) mengenal suara gembala. Anak domba mengenal suara ibunya yaitu gereja, pendeta atau pemimpin denominasinya tetapi domba yang dewasa mengenal suara Gembala sejati yaitu Yesus Kristus, Gembala yang baik, Gembala yang Agung dan Penghulu segala gembala. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku…..

Paulus juga memakai kata ini dalam 2 Tim. 1:12…Karena aku tahu (Oida) kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. For I know with absolute knowledge the one in whom I have permanently placed my trust. Wuest. Kepercayaan, keyakinan Paulus telah ditelan oleh pengetahuan yang penuh, pengenalan yang absolut yang tak dapat digoncangkan lagi. Hal ini juga dikatakannya di dalam Roma 28:8:” Kita tahu (Oida=And we know with absolute knowledge. Wuest) sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”

Yohanes juga merindukan untuk sampai kepada kebenaran yang mulia ini ketika dia berkata oleh ilham roh: Sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu (Oida= we know absolutely. Wuest ), bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. 1 Yoh.3:3

Kemuliaan pengenalan yang penuh dan absolute ini bukan hanya milik buah sulung saja tetapi juga untuk semua orang tetapi setiap orang menurut urutannya. Penulis Ibrani sedang melihat kedepan ketika ia berkata “ Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab semua mereka besar dan kecil akan mengenal Aku (Oida= All shall know me in absolute way. Wuest) Inilah penggenapan Yeremia 16:19-21. Ya Tuhan, kekuatanku dan bentengku, tempat pelarianku pada hari kesesakan! Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata….. Sebab itu, ketahuilah, Aku mau memberitahukan kepada mereka, sekali ini Aku akan memberitahukan kepada mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku, supaya mereka tahu, bahwa nama-Ku Tuhan”

Supaya genaplah nubuatan di Yesaya 9:11 dan Habakuk 2:14 :” Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya. Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut. Berfirmanlah Tuhan:” Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan Tuhan memenuhi seluruh bumi. Bilangan 14:21.

Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Yes. 6:3. Disini kita melihat tiga urutan yaitu: Pengenalan akan Tuhan…. Pengenalan akan kemuliaan Tuhan …..dan terakhir Kemuliaan Tuhan. Seperti pengenalan akan Tuhan dari Gnosis (Experimental knowledge=pengenalan pengalaman) ….Epignosis (Revelation knowledge= pengenalan pewahyuan) ….. berakhir dengan Oida (Absolute or perfect knowledge = pengenalan yang absolut atau sempurna).

Pengenalan Yang Intim

Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: “Aku telah mendapat seorang anak laiki-laki dengan pertolongan TUHAN.” Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh. Adam bersetubuh pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Set, sebab katanya: “Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya. Kejadian 4:1; 17; 25

Dalam bahasa Inggris dan Ibrani dipakai ungkapan idiom yang halus dan sopan untuk kata bersetubuh yaitu mengenal (to know). Maka Adam mengenal Hawa sebagai isterinya. (And Adam knew Eve as his wife). Kata mengenal dalam bahasa Ibrani yang dipakai disini adalah YADA, kata ini dipakai untuk penyembahan (worship). Penyembahan adalah suatu tindakan keintiman. Penyembahan lahir dari keintiman. Penyembahan yang tidak lahir dari keintiman adalah penyembahan kepada Allah yang tidak dikenal (To the unknown god). Paulus berkata di Aeropagus kepada orang di Atena: “Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya itulah yang kuberitakan kepadamu. KPR 17:23.

Keintiman telah menjadi ungkapan yang halus untuk menyatakan hubungan seks. Intim adalah kata lain untuk “tidur bersama” yang juga suatu ungkapan halus dan sopan. Karena kita menghindari pembicaraan langsung mengenai keintiman, maka kata “intim” jadi kehilangan arti. Sebenarnya, suatu pasangan dapat memiliki kehidupan seks selama bertahun-tahun tanpa pernah mencapai keintiman. Mereka mungkin terlibat dalam suatu hubungan jasmani yang indah; mereka mungkin mendapat banyak kesenangan dari hubungan tersebut, tetapi mereka masih tetap merupakan orang asing satu dengan yang lain. Mereka menikah tetapi tetap kesepian.

Bukan setiap orang yang berseru-seru kepada-Ku Tuhan, Tuhan! Akan masuk kedalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah kamu sekalian pembuat kejahatan!” Mat. 7:21-23. Tuhan adalah Maha Tahu (Omniscience), tidak ada manusia yang tidak dikenalnya. Saya percaya maksudnya di sini adalah: “Aku tidak pernah mengenal kamu dengan intim!” Mereka hanyalah hamba yang membangun kerajaan mereka sendiri dengan bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mujizat. Tuhan menginginkan sahabat yang akrab dan intim.

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Ku-dengar dari Bapa-Ku. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Yoh. 15:14 -15. “Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” Karena itu Abraham disebut : “Sahabat Allah.” Yak. 2:23

Keintiman adalah kemampuan untuk mengungkapkan kepada seseorang siapakah kita.Kita menjadi intim ketika kita mengetahuai alam pikiran, hati dan jiwa orang lain dan mengizinkan ia mengetahui hal yang sama dari diri kita. Ini adalah salah satu bagian yang paling menakutkan di dalam suatu pernikahan. Kadang-kadang kita takut untuk berbagi sesuatu karena pasangan kita akan melihat kita secara keseluruhan. Pasangan yang membuka diri dan mengizinkan pasangannya melihat dan dilihat, memiliki kesempatan untuk memiliki keintiman yang sejati.

Keintiman beresiko.

Keintiman memerlukan waktu.

Keintiman menyakitkan.

Keintiman memuaskan.

Tidak banyak diantara kita yang bersedia datang kepada seseorang dan membeberkan isi hati kita. Kita semua mempertahankan, melindungi, dan mengubah diri kita sendiri. Makin cepat kita menghentikan sikap sembunyi sembunyi dari pasangan kita, pernikahan kita makin cepat terbuka dan makin memuaskan. Diperlukan waktu untuk menjadi intim. Orang yang bercerai ditahun pertama dan kedua dari pernikahannya sebenarnya tidak pernah kenal satu dengan yang lain. Manusia seperti tong wiski saja layaknya. Jika kita membiarkan sebuah tong wiski menjadi kosong untuk jangka waktu yang lama, wiski yang pernah terserap oleh kayunya akan merembes keluar secara perlahan-lahan. Satu galon wiski dapat kembali dikumpulkan dari satu tong yang kelihatannya kosong.

Ada banyak hal terbengkalai di dalam lingkungan tembok kehidupan kita. Diperlukan waktu bagi orang yang bersikap tertutup dan pemalu untuk “merembeskan hal-hal tadi keluar” sehingga pasangannya dapat mengumpulkannya. Beberapa pasangan sekalipun telah menikah selama duapuluh tahun masih sulit untuk mengenal satu dengan yang lain. Karena beberapa alasan mereka tidak ingin menunjukkan identitas mereka yang sesungguhnya.

Alkitab berkata bahwa di dalam pernikahan dua akan menjadi satu. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Bagaimana kualitas menjadi satu tersebut sebagian besar ditentukan oleh tingkat keintiman yang kita capai. Milikilah yang berikut ini sebagai sasaran di dalam pernikahan: keterbukaan, penyingkapan, dan keintiman. Dengan caramu sendiri, dengan kecepatanmu sendiri, berikan dirimu sendiri satu sama lain dan secara total menjadi satu yang luar biasa. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. Efesus 5:31-33. Keintiman dan pengenalan suami isteri, adalah bayangan, gambaran, tipologi atau perumpamaan tentang hubungan, pengenalan, keakraban dan keintiman yang jauh lebih besar antara kita pengantin perempuan dengan mempelai Anak Domba yaitu Kristus Tuhan. Ini rahasia besar. This mystery is very great. Rahasia ini besar

Dr. Bumbunan Sitorus, Ptk. April 2001

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda